Lisra / HRD PT. Stella Maris International Education
Ada sejumlah hal yang lazim dipersiapkan sebelum wawancara kerja. Selain melakukan riset terhadap perusahaan, kandidat biasanya juga berlatih menjawab pertanyaan yang diajukan dengan baik.
Akan tetapi, jarang terpikirkan bahwa sikap tubuh saat wawancara kerja juga merupakan aspek penting yang harus dipersiapkan. Sikap tubuh merupakan indikator penting kepercayaan diri dan tingkat kenyamanan Anda dalam berbagai situasi. Sikap tubuh pun bisa menjadi penentu hasil wawancara kerja Anda. Berikut adalah 7 sikap tubuh yang harus dihindari saat wawancara kerja.
1. Tidak ada kontak mata
Salah satu keahlian penting agar berhasil dalam wawancara kerja adalah menjaga kontak mata secara cermat. Dalam sebuah laporan yang dirilis tahun 2018 oleh CareerBuilder, 67 persen dari 2.500 manajer HR menyatakan, kegagalan untuk menjaga kontak mata adalah kesalahan bahasa tubuh yang dilakukan kandidat.
Adapun studi lainnya menemukan bahwa orang yang dapat menjaga kontak mata dengan orang lain saat berbicara dipandang pintar dan kredibel. Namun, bukan berarti Anda harus terus-menerus menatap orang yang mewawancarai Anda.
Mulailah dengan jabat tangan saat pertama kali bertemu. Kemudian, ekspresikan kehangatan dengan sering senyum dan hindari pergerakan mata yang malah dapat dipandang aneh.
2. Postur buruk
Jangan membungkuk dan selalu berdiri atau duduk dengan postur yang tegap. Akan tetapi, majukan tubuh sesekali untuk menunjukkan ketertarikan Anda.
Postur tubuh yang baik tidak hanya membuat Anda terlihat lebih percaya diri, namun juga membuat Anda sendiri merasa lebih percaya diri dan dapat menjalani wawancara dengan baik.
3. Menyilangkan lengan
Memperhatikan posisi tangan tak kalah pentingnya dengan melakukan kontak mata. Saat duduk Anda perlu memastikan tidak menyilangkan lengan di depan dada. Pasalnya bahasa tubuh tersebut menandakan bahwa seseorang sedang dalam keadaan defensif dan resistensi. Anda juga akan terkesan tidak merasa aman dan nyaman saat diwawancara.
Sebagai gantinya, Anda bisa menaruh telapak tangan di sisi kursi atau ditumpuk manis di atas pangkuan sembari sesekali melakukan gerakan tangan untuk memperkuat pernyataan yang Anda sampaikan. Dengan membiarkan tangan Anda terbuka, maka pewawancara kerja akan merasa Anda lebih mudah didekati dan bersahabat.
4. Jarang atau terlalu sering tersenyum
Dalam wawancara kerja, penting untuk tersenyum. Jangan ragu untuk tersenyun pada awal dan akhir sesi wawancara Anda. Namun, jangan terlalu sering tersenyum di tengah-tengah sesi wawancara. Tersenyum akan membuat Anda terlihat mudah dijangkau dan menyenangkan.
5. Terlalu banyak mengangguk
Sebuah artikel di Forbes mengungkapkan bahwa kebiasaan terlalu banyak mengangguk sangat umum terjadi pada perempuan. Gestur yang satu ini jika dilakukan dengan tepat, memang dapat menunjukkan bahwa kita benar-benar sedang mendengarkan, tertarik atau setuju dengan apa yang dikatakan oleh pewawancara. Sedangkan, jika mengangguk terlalu banyak dan pada waktu yang tidak pas akan membuat diri terlihat seperti tidak sepenuhnya mendengarkan, tidak benar-benar memahami apa yang sedang diucapkan atau hanya ingin menyenangkan pewawancara.
6. Jabat tangan lemah
Cara Anda berjabat tangan adalah kesan pertama dan terakhir yang Anda buat saat wawancara kerja. Menurut studi yang dilakukan Beckman Institute, cara berjabat tangan yang kuat dapat menghilangkan dampak kesan negatif dan membuat interaksi positif lebih baik.
Satu kiat untuk Anda adalah di akhir wawancara, pastikan jabat tangan yang kuat disertai dengan kontak mata dan beberapa patah kata. Misalnya adalah, “Terima kasih telah meluangkan waktu bertemu dengan saya, Bapak atau Ibu (nama pewawancara). Saya menantikan kabar selanjutnya dari Anda.”
Tentu di saat kondisi Covid 19 yang masih merebak, gerakan jabat tangan sebaiknya diubah. Banyak gerakan yang dapat dilakukan sebagai pengganti dari jabat tangan tersebut. Sebut saja misalkan Anda dapat merangkapkan kedua tangan di dada lalu membungkukkan badan Anda terhadap lawan bicara Anda. Di beberapa Negara menggunakan budaya-budaya lokal dalam mengubah gerakan jabat tangan tersebut.
7. Tidak berbusana dengan baik
Cara Anda berbusana adalah cerminan bahasa tubuh Anda saat wawancara kerja. Sehingga, pertimbangkan busana yang Anda kenakan saat bertemu dengan pewawancara.
Pastikan sepatu Anda bersih. Pertimbangkan pula warna busana yang akan Anda kenakan saat wawancara kerja, apakah terlalu cerah untuk sesi wawancara di pagi hari.
Kalau Anda ragu tentang warna busana yang akan Anda kenakan, pilihlah busana warna biru atau hitam. Sebaiknya jangan memilih warna busana yang terlalu cerah atau membosankan, seperti cokelat atau oranye.
Bagaimana? Anda sudah siap??