6 Karakter Karyawan Yang Berkualitas

Menjadi karyawan yang berkualitas sangat penting dalam sebuah perusahaan dan perkembangan skill yang dibutuhkan. Karyawan berkualitas akan sangat membantu dalam pencapaian target-target perusahaan. Selain itu karyawan yang memiliki kualitas tinggi akan mampu bersaing dengan karyawan yang lain dalam kompetensi skill. Maka sangat dibutuhkan sekali rekrutmen tenaga kerja yang benar-benar mengutamakan kualitas dibandingkan usulan sebagian kaum kuantitas.

Sebagai karyawan yang berkualitas pastinya akan diketahui ketika terdapat beberapa tes tahapan dalam proses rekrutmen. Terutama dalam menentukan karakter seorang karyawan yang berpeluang dalam bidang pekerjaan yang akan dilakoninya.

Adapun 6 karakter karyawan yang berkualitas, apakah itu ?

1. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik

Karakter tersebut sangat dibutuhkan bagi karyawan dalam bidang pekerjaan apapun. Karyawan yang memiliki kemampuan tersebut akan lebih mudah dalam beradaptasi dengan lingkungan dan rekan kerjanya. Komunikasi yang baik juga akan menambahkan sebuah nilai dari profesionalitas dalam bekerja. Terkadang kemampuan tersebut dapat memengaruhi klien dalam melakukan negosiasi pekerjaan atau kerjasama.

2. Memiliki karakter dan komitmen yang kuat

Tidak semua karyawan memiliki nilai komitmen yang teguh dalam bekerja. Sehingga karyawan hanya bekerja alakadarnya saja tanpa ada inovasi baru. Komitmen dalam bekerja akan menunjukan keseriusan seorang karyawan dalam bekerja. Komitmen juga akan membantu anda untuk berfikir secara totalitas.

3. Memiliki karakter positif

Karyawan yang memiliki karakter yang selalu berfikir dan bertindak secara positif akan mudah sekali disenangi oleh semua orang. Kualitas ini pun sering dijadikan sebagai acuan penetapan karyawan teladan.

4. Memiliki passion dalam bekerja

Tidak dimungkiri bahwa bekerja sesuai passion akan berdampak pada tingkat kualitas karyawan. Passion akan membuat anda nyaman dan menikmati pekerjaan itu dengan antusias tanpa ada tekanan. Seorang yang bekerja dengan hati dan keinginan sendiri akan sangat mudah dalam menjalankan pekerjaan dengan baik

5. Karakter yang memiliki visi dan misi

Karakter ini sangat dicari oleh perusahaan dalam merekrut karyawan terbaik. Karyawan yang terbiasa dengan hidup penuh dengan pencapaian tujuan akan mendorong kemandirian karyawan dalam membangun tujuan dari perusahaan tersebut. Orang yang memiliki tujuan yang jelas dalam hidupnya akan berpengaruh pada kebiasaannya dalam bekerja.

6. Karyawan yang memiliki karakter selalu ingin belajar

Karakter terkhir ini akan memberikan dampak positif bagi perusahaan dan dirinya sendiri. Karyawan yang memiliki sifat ingin selalu belajar akan mudah dalam mengembangkan skill baru. Serta memudahkan dirinya menjadi pribadi yang tidak mudah puas dengan pencapaian yang sudah didapat.

Tak bisa dimungkiri, overthinking bisa menjadi salah satu penghambat untuk tetap produktif dalam bekerja.

Beban pikiran yang berlebihan membuatmu tidak akan fokus ketika di kantor. Alhasil, kamu tidak bisa menyelesaikan pekerjaanmu dan berpotensi kena teguran dari atasan.

Lalu bagaimana sih cara mengatasi overthinking

Jangan khawatir, di bawah ini Glints akan memberikan caranya untukmu. Yuk, simak baik-baik!

Kenapa Overthinking Harus Dihindari?

Sebelum berlanjut mengenai cara mengatasi overthinking, mari kita bahas terlebih dahulu alasan kenapa hal ini harus segera diatasi atau dihindari.

Dilansir dari Indeed, menurut studi yang dilakukan oleh Journal of Abnormal Psychology 2013, terlalu banyak memikirkan masalah, kesalahan, dan kekuranganmu dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan.

Ini mungkin sering kali dirasakan oleh pekerja ketika sedang melakukan suatu kesalahan di kantor. 

Saat ada kesalahan yang dilakukan, entah itu melalui lisan atau tulisan, ia selalu memikirkan masalah tersebut dan menimbulkan overthinking.

Bahkan, tidak sedikit juga orang yang melakukan kesalahan di kantor lalu merasa insecure.

Hal itu akan membuat produktivitas kerjamu berkurang. Sebab, kamu selalu terpaku dengan kesalahan tersebut.

Mengurangi overthinking dapat membuatmu menurunkan stres, tidur lebih nyenyak, dan otomatis berpengaruh positif terhadap kariermu.

Bayangkan apabila kamu dapat mengatasi overthinking dengan baik. Malam hari tidur lebih nyenyak dan keesokan harinya kamu dapat menyambut pekerjaan dengan positif.

Oleh sebab itu, sebaiknya kamu harus tahu bagaimana cara mengatasi overthinking dengan baik.

Cara Mengatasi Overthinking

1. Berpikir positif

Sebelum mengetahui cara mengatasi overthinking, sebaiknya kamu harus mengubah cara pikirmu pada suatu peristiwa atau kejadian tertentu.

Sebagai contoh, pada suatu hari kamu tidak disapa oleh bosmu saat sedang berpapasan. 

Nah, dalam peristiwa ini jangan berpikiran bahwa bosmu tidak menyapamu karena ia tidak suka dengan kinerjamu.

Ubahlah cara pikirmu kepada hal-hal positif. Misalnya, mungkin saja bosmu tidak menyapamu karena ia sedang sibuk dan buru-buru untuk ke ruangannya.

2. Fokus pada solusi

Dilansir dari Forbes, memikirkan masalah tidak akan membantumu, tetapi memikirkan solusi dari masalah tersebut akan sangat membantumu.

Jangan biarkan pikiranmu mengarah kepada masalah yang terjadi kepada dirimu. Sebisa mungkin, alihkan untuk memikirkan solusinya.

Tanyakan pada diri sendiri langkah apa yang harus dilakukan agar dapat menyelesaikan masalah.

Daripada bertanya “Mengapa ini terjadi?”, sebaiknya bertanya “Apa yang dapat aku lakukan?”.

3. Berhenti jadi perfeksionis

Kebanyakan orang overthinking karena merasa dirinya kurang dalam menyelesaikan pekerjaannya. Kurang cerdas, kurang rapi, kurang bagus, dan kurang-kurang lainnya.

Hal itu akan menimbulkan overthinking karena kamu percaya bahwa pekerjaanmu kurang bagus.

Oleh karena itu, cara yang tepat untuk mengatasi overthinking adalah dengan berhenti jadi perfeksionis.

Terkadang, menyelesaikan pekerjaan tepat waktu lebih baik daripada membuat pekerjaan sesempurna mungkin.

4. Awali hari dengan baik

Salah satu cara mengatasi overthinking adalah memulai hari dengan kebahagiaan.

Misalnya, bangun pagi, lalu menyiram tanaman ataupun langsung sarapan. Jika ada waktu, mungkin kamu bisa olahraga sejenak sebelum sarapan dan mandi, lalu kemudian berangkat kerja.

Cara ini cukup ampuh untuk membuat pikiran-pikiran negatif yang mungkin menempel di malam hari hilang dari kepalamu.

Selain itu, mengawali hari dengan baik juga menandakan bahwa kamu siap untuk bekerja.

5. Alihkan pada kebahagiaan

Pikirkan hal-hal yang membuatmu bahagia. Misalnya, menggambar, menulis, bermain musik, atau hobi-hobi yang membuatmu dapat melupakan masalah.

Dilansir dari Inc, cara tersebut cukup ampuh untuk mengatasi overthinking.

Sebagai contoh, misalkan  kamu sedang mengalami overthinking di kantor, maka sebaiknya pikirkan bahwa nanti saat pulang ke rumah kamu akan menggambar ataupun menulis novel.

Selain itu, kamu juga bisa mengalihkan pikiran untuk mengambi cuti dan liburan agar mengurangi pikiran yang berlebihan.

6. Bersyukur

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kebanyakan orang overthinking karena mereka merasa bahwa dirinya kurang.

Untuk mengatasi hal tersebut, sebaiknya kamu harus bersyukur dengan apa saja yang sudah didapatkan saat ini.

Daripada fokus kepada kekuranganmu, lebih baik fokus untuk terus mengasah skill-mu demi menunjang karier ke depannya.

Itu dia enam cara mengatasi overthinking yang bisa kamu terapkan supaya dapat meraih produktivitas dalam bekerja.

Ingat, overthinking tidak akan membantumu dalam menyelesaikan masalah. Justru, itu bisa membuatmu masuk ke dalam masalah yang lainnya.

Yuk bergabung di Stella Maris School, menjadi bagian dari keluarga besar Stella Maris School.

Kirim CV Anda ke : hr@stella-maris.sch.id

Atau hubungi :
Rara 0818490214 (Whatsapp)
Adib 08974743662 (Whatsapp)

mandarinteacher#generasisukses #27thStema #join1ajak2 #pastikerja #lowonganguru #pastibisakerja #lowongankerjakerjatangerang #lowonganterbaru #lowongankerja #lowongansekolahinternasional #lowongansekolah #lowongansekolahkatholik#lowongansekolahkristen #infopekerjaan #caripekerjaan #lowongancounselor

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *